Dirut RSUD Angkat Bicara Soal Kematian RU Warga Desa Mangon

SULA,Tanyamalut.com – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana Kepulauan Sula, Uli H Ngofangare akhirnya angkat bicara atas insiden meninggalnya RU Warga Desa Mangon Kecamatan Sanana. Sabtu (13/9/2025).

Ia menceritakan kronologis kejadian, Pada Hari Sabtu, 13 September 2025, pukul 01.05 WIT. pasien RU masuk UGD dengan kondisi sakit perut gejala melahirkan.

RU kemudian dilakukan pemeriksaan oleh bidan dan dokter jaga, bahkan dilakukan pemeriksaan penunjang laboraturium dan dilaporkan ke dokter Spesialis Kandungan (DPJP).

Kemudian, Pasien pindah ke ruang perawatan kebidanan pada pukul 02.45 wit. Selanjutnya Pasien menjalani proses Melahirkan pada pada pukul 03.15 WIT dengan kondisi bayi lahir hidup.

Namun, Keadaan pasca melahirkan timbul masalah berupa plasenta belum lahir, dan sudah dilakukan tindakan darurat untuk melahirkan plasenta ( dodomi) sesuai SOP namun tidak berhasil.

“Pasien selanjutnya mendapatkan penanganan lanjut berupa pemeriksaan kondisi umum pasien pada pukul 03.46Wit, terjadi perdarahan aktif sehingga terjadi penurunan berupa tensi 80/60 HB, setelah hasil pemeriksaan laboratoirum menunjukkan penurunan HB darah 5,4 ( Hb Kritis) dan membutuhkan transfusi Proses pelakasanaan donor membutuhkan waktu ( kurang lebih 60 menit) untuk menghindari kesalahan pemberian darah, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Sebelum pemberian transfusi darah keluarga pasien telah mendapatkan arahan untuk menuju ke unit Transfusi darah agar mendapatkan darah. Kejadian menjadi tidak terkendali setelah ada informasi yang salah terkait Donor darah, dimana ada yang mengatakan bahwa perlu pergantian darah dulu sebelum diberikan darah yang tersedia ( Stok). Seyogyanya hal ini tidak benar.

“Secara umum pelaksanaan donor darah dilakukan pergantian untuk menjaga stok tersedia saat ada pasien darurat yang mebutuhkan. Miskomunikasi ini menjadi liar setelah ada pihak yang tidak tahu informasi yan jelas,” pungkasnya (red).